Bab 3
Keragaman Suku Bangsa dan Budaya di Indonesia
A. Persebaran Suku Bangsa
di Indonesia
Nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari Yunan, yang salah satunya adalah bangsa Melayu. Berdasarkan ciri-ciri kebudayaan yang dimiliki bangsa Melayu dibedakan menjadi dua, yaitu Melayu Tua dan Melayu Muda. Melayu Tua di antaranya, suku Batak (sekitar Danau Toba), suku Dayak (di pedalaman Kalimantan), dan suku Toraja (Sulawesi Tengah). Melayu Muda di antaranya, Minangkabau (Sumatra Barat), Jawa, Sunda, Bali, Makassar, Buton (Sulawesi Selatan), dan suku Bugis. Selain suku-suku tersebut, ada juga suku bangsa keturunan, seperti Arab, Tionghoa, India, dan Eropa.
Suku bangsa adalah golongan manusia
yang terikat oleh kesadaran dan identitas akan kesatuan kebudayaan. Orang-orang
yang tergolong dalam satu suku bangsa tertentu, pastilah mempunyai kesadaran
dan identitas diri terhadap kebudayaan suku bangsanya, misalnya dalam
penggunaan bahasa daerah serta mencintai kesenian dan adat istiadat.
Suku-suku bangsa yang tersebar di Indonesia merupakan warisan sejarah bangsa, persebaran suku bangsa dipengaruhi oleh factor geografis, perdagangan laut, dan kedatangan para penjajah di Indonesia. perbedaan suku bangsa satu dengan suku bangsa yang lain di suatu daerah dapat terlihat dari ciri-ciri berikut ini:
a. Tipe fisik, seperti warna kulit, rambut, dan lain-lain
b. Bahasa yang dipergunakan, misalnya Bahasa Batak, Bahasa Jawa, Bahasa Madura, dan lain-lain
c. Adat istiadat, misalnya pakaian adat, upacara perkawinan, dan upacara kematian.
d. Kesenian daerah, misalnya Tari Janger, Tari Serimpi, Tari Cakalele, dan Tari Saudati.
e. Kekerabatan, misalnya patrilineal(sistem keturunan menurut garis ayah) dan matrilineal (system keturunan menurut garis ibu).
f. Batasan fisik lingkungan, misalnya Badui dalam dan Badui luar
g. Jumlah suku bangsa di Indonesia ratusan jumlahnya. Di bawah ini tabel persebaran suku bangsa.
Nama-nama Suku Bangsa di Indonesia
No.
|
Provinsi
|
Nama
Suku
|
1
|
Nangroe Aceh Darussalam
|
Aceh, Gayo, Alas, Kluet, Tamiang,
Singkil, Anak Jame, Simeleuw, dan Pulau
|
2
|
Sumatera Utara
|
Batak Karo, Batak Simalungun,
Batak Fakfak, Batak Angkola, Batak Toba, Melayu, Nias, Batak Mandailing, dan
Maya-maya
|
3
|
Sumatera Barat
|
Minangkabau, Melayu, dan Mentawai,
Tanjung Kato, Panyali, Caniago, Sikumbang, dan Gusci
|
4
|
Riau
|
Melayu, Akit, Talang Mamak, Orang
utan Bonai, Sakai, dan Laut, dan Bunoi
|
5
|
Riau Kepulauan
|
Melayu, Siak, dan Sakai
|
6
|
Jambi
|
Batin, Kerinci, Penghulu, Pedah,
Melayu, Jambi, Kubu, dan Bajau
|
7
|
Bengkulu
|
Muko-muko, Pekal, Serawai,
Pasemah, Enggano, Kaur, Rejang, dan Lembak
|
8
|
Sumatera Selatan
|
Melayu, Kikim, Semenda, Komering,
Pasemah, Lintang, Pegagah, Rawas, Sekak Rambang, Lembak, Kubu, Ogan, Penesek
Gumay, Panukal, Bilida, Musi, Rejang, dan Ranau
|
9
|
Lampung
|
Pesisir, Pubian, Sungkai, Semenda,
Seputih, Tulang Bawang, Krui Abung, dan Pasemah
|
10
|
Bangka Belitung
|
Bangka, Melayu, dan Tionghoa
|
11
|
Banten
|
Baduy, Sunda, dan Banten
|
12
|
DKI Jakarta
|
Betawi
|
13
|
Jawa Barat
|
Sunda
|
14
|
Jawa Tengah
|
Jawa, Karimun, dan Samin
|
15
|
D.I. Yogyakarta
|
Jawa
|
16
|
Jawa Timur
|
Jawa, Madura, Tengger, dan Osing
|
17
|
Bali
|
Bali Aga dan Bali Majapahit
|
18
|
Nusa Tenggara Barat
|
Bali, Sasak, Samawa, Mata, Dongo,
Kore, Mbojo, Dompu, Tarlawi, dan Sumba
|
19
|
Nusa Tenggara Timur
|
Sabu, Sumba, Rote, Kedang, Helong,
Dawan, Tatum, Melus, Bima, Alor, Lie, Kemak, Lamaholot, Sikka, Manggarai,
Krowe, Ende, Bajawa, Nage, Riung, dan Flores
|
20
|
Kalimantan Barat
|
Kayau, Ulu Aer, Mbaluh, Manyuke,
Skadau, Melayu-Pontianak, Punau, Ngaju, dan Mbaluh
|
21
|
Kalimantan Tengah
|
Kapuas, Ot Danum, Ngaju, Lawangan,
Dusun, Maanyan, dan Katingan
|
22
|
Kalimantan Selatan
|
Ngaju, Laut, Maamyan, Bukit,
Dusun, Deyah, Balangan, Aba, Melayu, Banjar, dan Dayak
|
23
|
Kalimantan Timur
|
Ngaju, Otdanum, Apokayan,Punan,
Murut, Dayak, Kutai, Kayan, Punan, dan Bugis
|
24
|
Sulawesi Selatan
|
Mandar, Bugis, Toraja, Sa’dan,
Bugis, dan Makassar
|
25
|
Sulawesi Tenggara
|
Mapute, Mekongga, Landawe,
Tolaiwiw, Tolaki, Kabaina, Butung, Muna, Bungku, Buton, Muna, Wolio, dan
Bugis
|
26
|
Sulawesi Barat
|
Mandar, Mamuju, Bugis, dan Mamasa
|
27
|
Sulawesi Tengah
|
Buol, Toli-toli, Tomini, Dompelas,
Kaili, Kulawi, Lore, Pamona, Suluan, Mori, Bungku, Balantak, Banggai, dan
Balatar
|
28
|
Gorontalo
|
Gorontalo
|
29
|
Sulawesi Utara
|
Minahasa, Bolaang Mangondow,
Sangiher Talaud, Gorontalo, Sangir, Ternate, Togite, Morotai, Loda,
Halmahera, Tidore, dan Obi
|
30
|
Maluku
|
Buru, Banda, Seram, Kei, dan Ambon
|
31
|
Maluku Utara
|
Halmahera, Obi, Morotai, Ternate,
dan Bacan
|
32
|
Papua Barat
|
Mey Brat, Arfak, Asmat, Dani, dan
Sentani
|
33
|
Papua
|
Sentani, Dani, Amungme, Nimboran,
Jagai, Asmat, dan Tobati
|
B. Keragaman Suku Bangsa Di
Indonesia
Sejak zaman dahulu bangsa Indonesia
dikenal sebagai masyarakat yang majemuk. Hal ini tercermin dari semboyan
“Bhinneka tunggal Ika” yang artinya berbeda-beda tetapi tetap satu. Kemajemukan
yang ada terdiri atas keragaman suku bangsa, budaya, agama, ras, dan bahasa.
Adat istiadat, kesenian,
kekerabatan, bahasa, dan bentuk fisik yang dimiliki oleh suku-suku bangsa yang
ada di Indonesia memang berbeda, namun selain perbedaan suku-suku itu juga
memiliki persamaan antara lain hukum, hak milik tanah, persekutuan, dan
kehidupan sosialnya yang berasaskan kekeluargaan.
Contoh sikap menghormati, di
antaranya tidak merendahkan suku bangsa lain, menghargai suku bangsa lain, dan
mengakui keberadaan suku bangsa lain, serta tidak mengusik perbedaan antarsuku
bangsa.
Manfaat sikap menghormati antarsuku bangsa adalah sebagai berikut.
1. Tercipta kehidupan yang rukun dan damai.
2. Merasa aman tinggal di negara Indonesia.
3. Rasa persatuan dan kesatuan meningkat.
4. Tidak mudah terpecah belah oleh pihak lain.
Akibat tidak menghormati antarsuku bangsa adalah sebagai berikut.
1. Tidak ada keamanan dan kedamaian.
2. Timbul perpecahan dan permusuhan.
3. Tidak ada persatuan dan kesatuan.
4. Mudah terpecah belah.
Dengan kita saling menghormati suku bangsa lain, maka kita dapat hidup damai, tenteram secara berdampingan tanpa mempersoalkan perbedaan dari mana kita berasal
C. Keanekaragaman Budaya di Indonesia
Bangsa Indonesia mempunyai keanekaragaman budaya. Tiap daerah atau masyarakat mempunyai corak dan budaya masing-masing yang memperlihatkan ciri khasnya. Hal ini bisa kita lihat dari berbagai bentuk kegiatan sehari-hari, misalnya upacara ritual, pakaian adat, bentuk rumah, kesenian, bahasa, dan tradisi lainnya. Contohnya adalah pemakaman daerah Toraja, mayat tidak dikubur dalam tanah tetapi diletakkan dalam goa. Di daerah Bali, mayat dibakar(ngaben).
Kebudayaan dapat diartikan sebagai hasil cita, rasa, dan karya manusia dalam suatu masyarakat dan diteruskan dari generasi ke generasi melalui belajar. Jika kita telusuri, kebudayaan itu meliputi adat kebiasaan, upacara ritual, bahasa, kesenian, alat-alat, mata pencaharian, ilmu pengetahuan, dan teknologi. Dalam arti sempit kebudayaan diartikan sebagai kesenian atau adat istiadat saja.
Kebudayaan daerah adalah kebudayaan
yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat suatu daerah. Pada umumnya,
kebudayaan daerah merupakan budaya asli dan telah lama ada serta diwariskan
turun-temurun kepada generasi berikutnya. Kebudayaan kia sekarang ini merupakan
hasil pertumbuhan dan perkembangan kebudayaan masa lampau.
D. Sikap Menghormati
Budaya Bangsa Indonesia
Keanekaragaman kebudayaan daerah
merupakan kekayaan bangsa Indonesia yang tak ternilai harganya. Sebagai contoh,
salah satu suku di Indonesia, yaitu suku Jawa mempunyai nilai budaya, seperti
adat istiadat, bahasa Jawa, tarian daerah, nyanyian daerah, rumah adat, dan
pakaian adat. Demikian pula dengan daerah lain dan suku-suku bangsa yang
lainnya. Keanekaragaman kebudayaan daerah yang satu dengan yang lain menjadikan
Indonesia penuh warna dan keindahan yang dapat dinikmati. Dengan keindahan
tersebut, banyak wisatawan dari mancanegara yang datang untuk menikmatinya.
Keanekaragaman budaya daerah akan memperkaya kebudayaan nasional. Hal inilah
yang harus dibanggakan. Untuk menunjukkan rasa bangga tersebut kita harus
melestarikannya.
Sikap menghormati budaya bangsa
dapat dilakukan dengan cara-cara berikut.
1. Bangga dengan kebudayaan daerah
ataupun kebudayaan nasional.
2. Melestarikan nilai-nilai budaya
yang telah ada.
3. Menghormati kebudayaan daerah
bangsa Indonesia.
4. Tidak menjelek-jelekkan
kebudayaan suku bangsa lain.
5. Lebih senang dengan kebudayaan
nasional daripada budaya luar negeri.
0 komentar:
Posting Komentar