Bab 2
Keragaman Kenampakan Alam dan Buatan serta Pembagian Wilayah
Waktu di Indonesia
Wilayah negara Indonesia yang sangat luas memiliki kenampakan
alam utama. Kenampakan itu meliputi daratan dan perairan yang memberikan banyak
keuntungan berupa kekayaan dari berbagai sumber daya alam.
Keragaman kenampakan alam suatu daerah dipengaruhi oleh
perbedaan letak ketinggian dari permukaan bumi. Kenampakan buatan antara lain waduk atau bendungan,
kawasan industri atau pabrik, jalan dan pelabuhan. Semua itu sengaja diciptakan untuk memberikan kemudahan
yang menunjang kepentingan hidup manusia.
A. Kenampakan Alam di Indonesia
Wilayah negara Indonesia terdiri atas pulau-pulau besar dan
kecil yang terbentang dari Sabang sampai Merauke. Sabang adalah sebuah kota
pelabuhan yang terletak di Pulau We, ujung paling barat laut dari wilayah
negara kita. Merauke adalah kota kabupaten di Provinsi Papua bagian timur.
Menurut para ahli, wilayah Indonesia menduduki urutan ke-14
terluas di dunia. Sementara di kawasan Asia berada pada urutan ke-4 setelah
RRC, India, dan Arab Saudi. Luas daratan Indonesia adalah 1,9 juta km² dan luas lautan 7,9 juta km² (termasuk Zone Ekonomi Ekslusif).
Letak Indonesia secara geografis di antara dua Samudra, yaitu
Samudra Hindia dan Samudra Pasifik. Indonesia juga diapit oleh dua benua, yaitu
Benua Asia dan Benua Australia. Adapun letak Indonesia secara astronomis adalah
antara 68⁰ LU-118⁰ LS dan 958⁰
BT-1418⁰ BT. Batas-batas wilyah negara Indonesia adalah:
a. bagian utara berbatasan dengan Malaysia, Singapura, dan
Filipina;
b. bagian timur berbatasan dengan Papua Nugini dan Samudra Pasifik, serta Timor Leste;
c. bagian selatan berbatasan dengan Australia dan Samudra
Pasifik;
d. bagian barat berbatasan dengan Samudra Hindia.
Pulau-pulau di Indonesia dikelompokkan sebagai berikut:
a. Gugusan Kepulauan Sunda Besar, yaitu Pulau Sumatra, Pulau Jawa, Pulau Kalimantan, Pulau Sulawesi, dan pulau-pulau
kecil di sekitar pulau-pulau besar itu;
b. Gugusan Kepulauan Sunda Kecil, yaitu Pulau Bali, Lombok,
Sumbawa Flores, Sumba, Roti, Solor, Alor, dan Nusa Tenggara, dan pulau-pulau
kecil di sekitarnya;
c. Gugusan Kepulauan Maluku, yaitu Pulau Halmahera, Ternate,
Tidore, Seram, Buru, Kepulauan Sula, Obi, Ambon, Kepulauan Kai, Kepuluan Aru,
dan pulau-pulau kecil lainnya;
d. Gugusan Pulau Irian (Papua) dan pulau-pulau kecil di
sekitarnya, antara lain Pulau Biak, Waigeo, Salawati, Yos Sudarso, dan Misool.
Keadaan permukaan bumi wilayah Indonesia tidak rata. Kedudukan
tinggi rendahnya permukaan bumi disebut relief permukaan bumi.
Bentuk muka bumi wilayah daratan dapat berupa pantai, dataran
rendah, pegunungan, dataran tinggi, dan gunung. Adapun wilayah
perairan, meliputi sungai, danau, rawa, selat dan laut.
a. Daratan
Daratan merupakan bagian dari
permukaan bumi yang tidak digenangi air. Adalah tempat kita
berpijak dan sumber kehidupan manusia. Daratan Indonesia luasnya sekitar
1.904.344 km² , terdiri atas dataran rendah
dan dataran tinggi. Pada umumnya, daratan di Indonesia memiliki tanah yang
subur. Hal itu disebabkan banyaknya gunung
Berapi dan curah hujan yang teratur.
Daratan secara umum terbagi atas empat bagian, yaitu pantai,
dataran rendah, dataran tinggi, dan pegunungan.
1) Pantai
Pantai adalah perbatasan
antara daratan dan lautan. Panjang garis pantai wilayah Indonesia
berkelok-kelok, lebih dari 81.497 km². Hal itu termasuk salah satu garis pantai
terpanjang di dunia. Keadaan pantai di Indonesia tidak sama, antara lain
disebabkan oleh abrasi dan gelombang laut. Oleh karena itu, pantai ada yang
curam dan landai.
Secara umum, pantai yang menghadap Samudra Indonesia merupakan
pantai yang curam. Daerah yang menghadap Laut Jawa, Selat Makassar, Laut
Natuna, dan Laut Seram termasuk pantai yang landai karena pengaruh gelombang
laut yang tidak terlalu besar.
Biasanya, pantai yang landai memiliki lapisan tanah yang subur.
Hal itu disebabkan adanya endapan lumpur atau pasir yang dibawa aliran sungai.
Tanaman bakau pun banyak tumbuh di sekitarnya.
Manfaat pantai selain untuk berlabuhnya berbagai jenis kapal dan
perahu, juga sebagai objek wisata. Tidak kalah pentingnya adalah kekayaan alam
yang ada di daerah tersebut.
2) Dataran Rendah
Dataran rendah
adalah bentangan tanah datar yang sangat luas pada ketinggian kurang dari 200 m
di atas permukaan laut. Meskipun letaknya dekat daerah pantai, tetapi mata
pencarian penduduknya berbeda-beda. Di sini tidak ditemukan lagi kegiatan
nelayan, kapalkapal serta perahu yang berlabuh.
Dataran rendah di wilayah Indonesia membentang di sepanjang
Pulau Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Papua, Bali, Nusa Tenggara, dan
pulau-pulau kecil. Kota-kota yang terletak di dataran rendah, antara lain
Jakarta, Semarang, Surabaya, Medan, Pontianak, Jayapura, dan Ujung pandang.
Penduduk kota yang bertempat tinggal di dataran rendah
memanfaatkan daerahnya untuk tempat tinggal. Selain itu, mereka juga mendirikan
gedung perkantoran, pertokoan, sekolah termasuk sarana transportasi.
3) Pegunungan
Pegunungan adalah rangkaian
gunung atau daerah yang bergunung-gunung. Tinggi Pegunungan lebih dari 600
meter di atas permukaan laut. Wilayah Indonesia Merupakan pertemuan dari dua
deret atau rangkaian pegunungan dunia, yaitu rangkaian Pegunungan
Mediterania Dan Pegunungan Sirkum Pasifik.
Pegunungan Mediterania membentang mulai dari ujung barat laut
Sumatra, Jawa, Bali, dan Kepulauan Nusa Tenggara Berakhir di Kepulauan Maluku
bagian selatan. Pegunungan Sirkum Pasifik membentang mulai dari Sulawesi Utara,
Kepulauan Maluku Utara, berakhir di Papua.
Pegunungan Mediterania membentang mulai dari ujung barat laut
Sumatera, Jawa, Bali, dan Kepulauan Nusa Tenggara, dan berakhir di Kepulauan
Maluku Selatan. Pegunungan Sirkum Pasifik membentang mulai dari Sulawesi Utara,
Kepulauan Maluku Utara, dan berakhir di Papua.
4) Dataran Tinggi
Dataran tinggi
adalah dataran yang ketinggiannya di atas 600 m di atas permukaan laut. Dataran
ini terletak di daerah pegunungan atau dikelilingi oleh perbukitan sehingga
udaranya sejuk dan segar. Dataran tinggi di Pulau Sumatera membentang di bagian
tengah sejajar dengan Pengunungan Bukit Barisan. Dataran tinggi di Sumatera,
antara lain Dataran Tinggi Pasai, Alas, dan Gayo (Aceh), serta Dataran Tinggi
Karo (Sumatera Utara).
Dataran tinggi lainnya di wilayah Indonesia adalah Dataran
Tinggi Puncak (Jawa Barat), Dataran Tinggi Dieng (Jawa Tengah), Dataran Tinggi
Ijen (Jawa Timur) dan Dataran Tinggi Madi (Kalimantan Barat).
Di daerah dataran tinggi dapat ditemukan objek wisata alam,
seperti Gunung Tangkuban Perahu (Jawa Barat), Pangalengan (Jawa Barat), dan
Dieng (Jawa Tengah). Selain itu, ada juga sumber pemandian air panas alami,
seperti di Ciateur (Lembang, Jawa Barat) dan Sangkan Hurip (Linggarjati).
Daerah dataran tinggi juga mempunyai udara yang sejuk dengan pemandangan yang
indah. Hal ini menyebabkan banyak orang mendirikan rumah-rumah di sana untuk
peristirahatan.
5) Gunung
Gunung merupakan bukit yang
sangat besar dan tinggi. Tinggi gunung biasanya lebih dari 600 meter di atas
permukaan laut. Wilayah Indonesia memiliki banyak gunung, baik gunung yang
berapi maupun yang tidak berapi.
Gunung tertinggi di
wilayah Indonesia adalah Puncak Jaya di Provinsi Papua (5.030 meter).
Ketinggian Puncak Jaya sudah melebihi batas salju daerah tropis, sehingga
puncaknya selalu diselimuti salju abadi. Gunung-gunung lain yang puncaknya
diselimuti salju abadi adalah Puncak Yamin (4.530 m) dan Puncak Mandala (4.700
m) di Provinsi Papua.
Gunung-gunung tertinggi di tiap pulau dan kepulauan di Indonesia
adalah Gunung Kerinci di Pulau Sumatera (3.805 m), Gunung Semeru di Pulau Jawa
(3.676 m), Gunung Bukit Raya di Pulau Kalimantan (2.278 m), Gunung Rantekompola
di Pulau Sulawesi (3,465 m), Gunung Agung di Pulau Bali (3.142 m), Gunung
Rinjani di Kepulauan Nusa Tenggara (3.726 m), dan Gunung Gamalama di Kepulauan
Maluku (2,700 m).
b. Perairan
Indonesia memiliki wilayah perairan yang sangat luas, yaitu dua pertiga bagian dari keseluruhan luas wilayah negara.
Wilayah perairan ini terdiri atas sungai, danau, rawa selat dan laut.
1) Sungai
Sungai merupakan bagian dari
permukaan bumi yang rendah dan dialiri oleh air. Air itu mengalir dari dataran
tinggi (hulu sungai) menuju dataran rendah dan bermuara di laut.
Sesuai dengan keadaannya, sungai dimanfaatkan untuk berbagai
hal. Antara lain, sarana transportasi, perikanan, pengairan, sumber tenaga
listrik, olahraga, dan rekreasi. Sungai yang lebar dengan arusnya yang lambat
banyak digunakan sebagai sarana transportasi penghubung antardaerah. Selain
itu, dapat juga digunakan untuk pasar terapung dan pengangkutan kayu hasil
penebangan. Contohnya, pasar terapung di Sungai Kapuas Kalimantan. Beberapa
sungai lainnya seperti Sungai Musi di Palembang (Sumatera) yang terkenal dengan
jembatan Ampera Sungai Bengawan Solo melintasi Provinsi Jawa Tengah dan Jawa
Timur; Sungai Memberamo yang terpanjang di Papua.
2) Danau
Danau adalah permukaan bumi berupa cekungan yang sangat
luas dan digenangi air. Terbentuknya danau ada yang berasal dari letusan gunung
berapi disebut danau vulkanik, seperti Danau Kerinci, Danau Kelimutu
(Flores), Danau Lamongan (Jawa Timur). Danau tektonik adalah danau yang
terbentuk akibat adanya pergeseran muka bumi. Seperti, Danau Toba (Sumatera
Utara), Danau Tempe (Sulawesi), dan Danau Singkarak. Adapula danau buatan,
yaitu danau yang sengaja dibuat manusia, di antaanya Jatiluruh (Jawab Barat).
Danau banyak memberikan manfaat bagi manusia, di antaanya untuk
perikanan, pengairan, tempat wisata, dan persediaan air.
3) Rawa
Rawa merupakan tanah yang digenangi air. Umumnya terdapat
di daerah dekat sungai atau pantai. Di sebuah rawa banyak terdapat tumbuhan
air. Daerah rawa-rawa banyak dijumpai di daerah pesisir timur Pulau Sumatera,
Kalimatan Selatan bagian barat, serta Papua bagian barat dan selatan.
Keberadaan rawa juga bermanfaat bagi manusia. Biasanya rawa yang
dikeringkan dimanfaatkan untuk persawahan. Untuk memenuhi kebutuhan akan air
bersih, penduduk daerah rawa sangat bergantung pada air hujan.
Rawa-rawa yang terdapat di tepi pantai banyak ditumbuhi pohon
bakau. Pohon bakau ini bermanfaat untuk mencegah erosi pantai oleh terpaan
ombak laut.
4) Selat
Selat adalah laut yang sempit di antara dua pulau. Negara
kita dikenal sebagai Negara Maritim karena memiliki wilayah laut yang luas.
Letak Indonesia yang dibatasi oleh lautan luas menjadikan jarak antara satu
pulau dengan lainnya. Oleh karena itu, kita memiliki banyak selat.
5) Laut
Laut adalah bagian permukaan bumi paling rendah dan luas
yang digenangi air asin. Laut sebagai penghubung antar-pulau. Kedalaman laut di
Indonesia berbeda-beda, ada yang dangkal dan dalam.
Laut dangkal memiliki kedalaman kurang dari 200 m. Seperti
laut-laut di antara Pulau Kalimantan dan Jawa, atau Pulau Sumatera dan Selat
Malaka. Laut dalam memiliki kedalaman antara 3.000 m - 6.000 m. Seperti Laut
Buru, Laut Timur, Laut Sulawesi, atau Laut Banda yang merupakan laut terdalam
di Indonesia. Laut juga menghasilkan minyak bumi yang digali di tengah laut
lepas.
B. Kenampakan Buatan di Wilayah Indonesia
Suatu lingkungan tentu akan mengalami perubahan. Manusia mengubah lingkungan alam sekitar menjadi lingkungan
buatan untuk memenuhi kebutuhan. Kebutuhan kita sebagai manusia tidak terbatas.
Manusia juga memerlukan kebutuhan tambahan, seperti kemudahan transportasi.
Untuk memenuhi kebutuhan itu, manusia memerlukan lahan yang sangat luas.
Kenampakan buatan yang terdapat di wilayah Indonesia tentunya
akan beranekaragam. Kenampakan buatan di suatu daerah akan disesuaikan dengan
kenampakan alam yang ada. Pemanfaatan kenampakan alam dilakukan untuk memenuhi
kebutuhan hidup manusia. Beberapa kenampakan buatan, di
antaranya waduk atau bendungan, kawasan industri atau pabrik, permukiman,
perkebunan, sarana transportasi baik di darat, laut atau udara.
a. Waduk atau Bendungan
Waduk atau bendungan merupakan kenampakan buatan
yang diciptakan manusia dengan cara membendung aliran sungai.
Sebagian besar pemanfaatan waduk tidak hanya untuk pengairan
sawah dan perkebunan saja, tetapi juga untuk Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA).
Contohnya, Bedungan Jatiluhur, Saguling, dan Cirata yang membendung aliran
Sungai Citarum di Jawa Barat; Bendungan Gajah Mungkur di Jawa Tengah; dan
Bendungan Asahan di Sumatra Utara. Waduk atau Bendungan ini juga dapat
dimanfaatkan untuk perikanan air tawar, cadangan air, pengendali banjir, serta
objek wisata.
b. Kawasan Industri
Dikatakan sebagai kawasan industri karena merupakan
daerah yang digunakan khusus untuk kegiatan industri. Oleh karena itu, di
daerah ini banyak terdapat pabrik.
Pembangunan kawasan industri dapat membantu manusia dalam
memenuhi kebutuhan hidup. Selain itu diharapkan membuka kesempatan untuk
meningkatkan kesejahteraan penduduk di setiap daerah. Beberapa pabrik besar di
Indonesia, antara lain Pabrik Semen Gersik di Jawa Timur, PT. Dirgantara
Indonesia yang memproduksi pesawat terbang di Bandung, Pabrik Baja Krakatau
Steel di Cilegon, Pabrik Ban Good Year di Bogor, dan lain sebagainya.
c. Permukiman
Dibangunnya kenampakan buatan berupa permukiman karena dapat
memberikan beberapa manfaat. Contohnya, daerah permukiman penduduk, daerah
perkantoran dan daerah pertokoan. Di kota-kota besar, pembangunan untuk sarana
pendidikan di setiap jenjang sudah ditata dengan sebaik-baiknya. Hal itu
memudahkan sarana transportasi untuk menjangkaunya.
d) Perkebunan
Perkebunan merupakan daerah hutan
yang sengaja dibuat oleh manusia untuk dimanfaatkan hasilnya. Tanaman
perkebunan merupakan tumbuhan yang dibudidayakan serta memiliki nilai ekonomi
tinggi. Tanaman perkebunan ini menjadi salah satu sumber pendapatan rakyat
Indonesia.
Perkebunan yang ada di Indonesia, di antaranya perkebunan
coklat, kopi, tembakau, teh, kelapa sawit, dan karet. Perkebunan di Pulau
Sumatera merupakan perkebunan kelapa sawit terbesar di Indonesia. Di beberapa
daerah di Pulau Jawa merupakan daerah perkebunan teh, seperti di Puncak,
Ciateur, dan Pangalengan (Jawa Barat).
e. Sarana Transportasi
Sejalan dengan pertambahan jumlah penduduk maka meningkat pula
berbagai kebutuhan lainnya, seperti ketersediaan transportasi. Di kota-kota
besar, kemudahan sarana transportasi sangat diperlukan karena banyak memberikan
manfaat dan kemudahan. Seperti untuk mempersingkat waktu serta mengurangi
kemacetan
lalu lintas. Sarana
transportasi darat yang diperlukan, yaitu jalur kereta api, jembatan, jalan
layang (fly over), dan jalan tol yang merupakan jalan bebas hambatan
antarkota. Untuk sarana transportasi laut diperlukan adanya pelabuhan.
Sementara sarana perhubungan udara memerlukan bandara. Selain
itu, diperlukan juga sarana jalan yang baik untuk menuju tempat-tempat
tersebut.
C. Pembagian Wilayah Waktu di Indonesia
Garis yang tampak pada globe adalah garis lintang (paralel) dan
garis bujur (meridian). Garis lintang adalah garis khayal yang
melingkari bumi, seolah membelah bumi menjadi belahan bumi bagian utara atau
Lintang Utara (LU) dan belahan bumi bagian selatan atau Lintang Selatan (LS). Garis
bujur adalah garis khayal membujur yang membelah bumi menjadi belahan barat
atau Bujur Barat (BB) dan belahan timur atau garis Bujur Timur (BT). Belahan
garis Bujur Barat (BB) dan garis Bujur Timur (BT) berpusat pada 08 yang melalui
Kota Greenwich dekat London, Inggris. Oleh karenanya, kota itu ditetapkan
sebagai penentu waktu internasional.
Garis bujur yang ada di muka bumi berjumlah 360 buah, terdiri
atas 180 buah di sebelah barat belahan bumi dan 180 buah di sebelah timur
belahan bumi. Jarak antara garis yang satu dengan yang lainnya adalah 18.
Setiap satu derajat memiliki selisih waktu 4 menit. Setiap 158 memiliki selisih
waktu 15 x 4 menit = 60 menit atau 1 jam. Jadi, permukaan bumi dibagi 24 daerah
waktu (360 : 15). Tiap-tiap daerah waktu selisihnya 1 jam.
Jika berdasarkan pada ketentuan umum, pembagian wilyah waktu di dunia
adalah 18 selisih 4 menit. Jadi, wilayah Indonesia yang terletak pada garis
bujur 958 BT – 1418 BT mempunyai panjang busur 468 sama dengan 46 x 4 menit =
184 menit atau 3 jam 4 menit dibulatkan 3 jam.
a. Waktu Indonesia Barat (WIB)
Wilayah waktu ini terletak pada 1058 BT. Selisih waktu 7 jam
lebih awal daripada waktu Greenwich (GMT).
Wilayah meliputi seluruh Provinsi Sumatra, seluruh Provinsi Jawa, Kalimantan
Barat, Kalimantan Tengah, Madura, dan pulau-pulau kecil di sekitarnya.
b. Waktu Indonesia Tengah (WITA)
Wilayah waktu ini terletak pada 1208 BT. Selisih waktu 8 jam
lebih awal dari pada waktu Greenwich (GMT).
Wilayahnya meliputi seluruh Provinsi Sulawesi, Kalimantan Timur, Kalimantan
Selatan, Bali, NTB, dan NTT.
c. Waktu Indonesia Timur (WIT)
Wilayah waktu ini terletak pada 1358 BT. Selisih waktu 9 jam
lebih awal dari pada waktu Greenwich (GMT).
Wilayahnya meliputi Maluku dan Papua serta pulau-pulau kecil disekitarnya.
Perhitungan waktu menurut standar internasional yang berlaku
adalah GMT (Greenwich Meridian Times) yang berada pada garis bujur 08.
Oleh karena itu, wilayah Indonesia yang terletak di sebelah timur Greenwich,
waktunya lebih cepat daripada GMT.
Apabila kamu mengamati acara televisi pada saat pergantian tahun
baru, akan tampak sekali adanya perbedaan waktu di wilayah Indonesia.
Jadi, jika di Kota Medan (WIB) menunjukkan pukul 08.00, maka di
Kota Denpasar (WITA) adalah pukul 09.00 (08.00 + 1 jam) dan di Kota Ambon (WIT)
pukul 10.00 (08.00 + 2 jam).
Sebaliknya, jika di Kota Jayapura Papua (WIT) pukul 10.00, maka
di Kota Kupang NTT (WITA) adalah pukul 09.00 (10.00 - 1 jam) dan di Kota Padang
(WIB) adalah pukul 08.00 (10.00 - 2 jam).
Dengan demikian, jika kita bepergian ke daerah yang berbeda wilayah
pembagian waktunya, tentu kita harus menyesuaikannya. Caranya dengan memutar
jam yang kita pakai menjadi mundur atau maju 1 jam.
0 komentar:
Posting Komentar