BAB 4
AKHLAQ
TERPUJI
a. Rendah Hati
Dalam bergaul dan bermain dengan
teman-temannya, Akbar tidak pernah membeda-bedakan teman. Ia tidak
memilih-milih teman antara yang kaya, pintar, ataupun yang kurang mampu.
·
Sikap Akbar tersebut merupakan contoh
dari sikap rendah hati.
·
Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa Salam
juga merupakan contoh pemimpin yangmempunyai sifat rendah hati.
·
Ciri rendah hati adalah tidak
membeda-bedakan teman dalam bergaul dan tidak pernah meremehkan orang
lain.
·
Jadi rendah hati adalah sikap dan
perbuatan yang tidak menyombongkan diri.
·
Rendah hati berbeda dengan rendah diri.
Rendah diri berarti minder atau tidak memiliki rasa percaya diri karena merasa
memiliki kekurangan. Misalnya minder karena miskin, minder karena
merasa tidak cantik dan sebagainya.
·
Sikap rendah diri harus dihindari.
Sedangkan sikap rendah hati harus kita biasakan.
·
Allah Subhanahu
Wa Ta ‘ala berfirman :
Artinya : (Al!ah) berfirman
kepada iblis, "Apakah yang menghalangimu (sehingga) kamu tidak bersujud
kepada Adam ketika Aku menyuruhmu? lblis menjawab, "Aku lebih baik dari
pada dia. Engkau ciptakan aku dari api,sedangkan dia Engkau ciptakan dari
tanah. Allah berfirman, "Maka turunlah kamu darinya (surga); karena kamu
tidak sepatutnya menyombongkan diri di dalamnya. Keluarlah! Sesungguhnya kamu
termasuk makhluk yang hina." (QS. Al A'raf: 12-13)
Ayat tersebut menjelaskan tentang
kesombongan iblis yang merasa dirinya lebih baik dari pada Nabi Adam
‘alaihissalam. Maka Allah Subhanahu Wa Ta ‘ala mengharamkan surga
baginya.
b.Santun Ketika lhsan bertemu
guru di jalan, ia dengan hormat memberi salam. Ketika berbicarapun ia juga
bersikap santun.
·
Orang yang santun berarti dia tahu akan
adab kesopanan.
·
Orang yang santun tidak berbicara kasar
pada orang lain, tidak suka membantah perintah dari orang tua, patuh kepada
guru dan sebagainya.
·
Orang yang santun disegani/dihormati
banyak orang karena perilaku yang halus, tutur kata lemah-lembut dan tidak
pernah menyakiti hati orang lain.
·
Kebalikan sifat santun adalah sifat
kurang ajar. Orang yang memiliki sifa
kurang ajar akan
dijauhi oleh teman dan dibenci orang lain.
Contoh perbuatan
kurang ajar adalah suka berbicara kasar, tidak
menghormati orang tua,suka membantah dan sebagainya.
c. Ikhlas
·
Ibu Amin memberi bantuan kepada orang
miskin, tetapi apa yang dilakukannya bukan karena mengharap
ridho dari Allah Subhanahu Wa Ta ‘ala tetapi ingin terkenal dan dipuji
oleh orang lain
·
Sikap Ibu Amin di atas menunjukkan bahwa
ia tidak ikhlas dalam melakukan sesuatu.
·
Orang yang ikhlas adalah orang yang
selalu berbuat dan beramal karena perintah Allah Subhanahu Wa Ta ‘ala
·
.Orang yang beramal dengan ikhlas
berarti tidak mengharap balasan dari orang lain.
·
Ikhlas yaitu melakukan suatu amalan
semata-mata karena iman kepada Allah Subhanahu Wa Ta ‘ala dan
mengharapkan ridho-Nya.
·
Ikhlas itu menjadi syarat diterimanya
amal ibadah. Artinya ibadah tanpa didasari niat yang ikhlas, maka ibadahnya
sia-sia karena tidak akan mendapat pahala dari Allah.
·
Ibadah akan diterima Allah Subhanahu Wa
Ta ‘ala apabila dikerjakan dengan penuh keikhlasan.
Allah Subhanahu Wa Ta ‘ala berfirman :
Artinya: "Padahal mereka
hanya diperintah menyembah Allah Subhanahu Wa Ta ‘ala dengan ikhlas
menaati-Nya semata-mata karena (menjalankan) agama,dan agar melaksanakan sholat
dan menuanaikan zakat. Dan yang demikian itulah agama yang lurus(benar)”.
(QS. Al-Bayyinah : 5)
d. Dermawan
·
Pak Arif mendapat julukan di kampungnya
sebagai orang yang dermawan. Karena ia suka memberi kepada siapa saja yang
membutuhkan bantuannya.
·
Dermawan berarti orang yang suka
berderma atau memberi bantuan kepada orang lain baik berupa pikiran,harta,
maupun tenaga.
·
Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa salam
mengatakan, bahwa tangan di atas lebih baik daripada tangan bawah. Artinya kita
harus membiasakan diri untuk selalu memberi bukan malah meminta-minta kepeda
orang lain.
·
Orang yang memiliki sifat dermawan akan
disenangi banyak orang karena ia selalu berakhlak mulia,pemurah dan baik hati.
·
Ada seorang laki-laki datang kepada
Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa salam,lalu meminta sekumpulan domba kepada
beliau. Kemudian Rasulullah memberinya. Laki-laki itu kemudian kembali kepada
teman-temannya dan berkata, "Wahai kaumku, masuklah lslam! Sesungguhnya
Muhammad memberi suatu pemberian dan tidak takut miskin”.
Kesimpulannya,bahwa orang yang memiliki sifat dermawan tidak akan miskin
karenanya. Bahkan sebaliknya, Allah akan menggantinya berupa rezeki berlipat
dan terus mengalir dari arah yang tidak ia sangka-sangka.
Dalam ayat Al-Qur'an Allah Subhanahu Wa Ta ‘ala
berfirman:
Artinya : “Perumpamaan orang yang
menginfakkan hartanya dijalan Allah seperti sebulir biji yang menumbuhkan tujuh
tangkai. Pada setiap tangkai menghasilkan sebanyak seratus biji. Allah
Subhanahu Wa Ta ‘ala akan melipatgandakannya bagi siapa yang Dia
kehendaki, dan Allah Maha Luas lagi Maha Mengetahui. " (QS. Al Baqarah :
261).
e. Kisah Nabi lsmail ‘alaihissalam.
Kalian tentu sudah pernah mendengar tentang shiroh/sejarah perjalanan
kisah para nabi. Salah satunya adalah kisah nabi lsmail ‘alaihissalam.
Beliau adalah salah satu nabi yang mempunyai ayah seorang nabi juga yang
bernama nabi Ibrahim ‘alaihissalam. Dikisahkan pada suatu ketika,nabi
lbrahim ‘alaihissalam sudah semakin tua. Namun belurn dikaruniai oleh Allah
Subhanahu Wa Ta ‘ala berupa anak atau keturunan. Akhirnya Allah Subhanahu
Wa Ta ‘ala menganugerahkan kepada nabi lbrahim‘alaihissalam seorang
bayi laki-laki yang diberi nama Ismail. Hari demi hari nabi lsmail‘alaihissalam
tumbuh menjadi seorang anak yang pintar dan santun. Hingga disuatu hari,nabi
lsmail ‘alaihissalam dan ayahnya pergi bersama menuju ke sebuah tempat. Nabi
lbrahim‘alaihissalam berkata kepada lsmail ‘alaihissalam " 'Wahai anakku,
tahukah kamu kenapa ayah mengajakmu ke sini? Tanya nabi lbrahim. ‘Alaihissalam
kepada lsmail menjawab, "Tidak ayah, tapi ayah pasti punya maksud
tertentu!" jawaban seorang anak yang cerdas. Nabi lbrahim dengan wajah
agak sedih berkata, " Wahai anakku, ayah bermimpi mendapat wahyu dari
Al|ah Subhanahu Wa Ta ‘ala untuk menyembelihmu. Bagaimana
pendapatmu wahai anakku? Lalu nabi lsmail ‘alaihissalam dengan tenang menjawab
pertanyaan ayahnya, "Wahai ayahku, kalau itu wahyu dari Allah maka
lakukanlah. Aku rela dan ikhlas. InsyaAllah engkau akan menemuiku kelak
termasuk dari golongan orang-orang yang sabar." Anak-anak, akhirnya nabi
lbrahim‘alaihissalam melaksanakan wahyu Allah untuk menyembelih nabi lsmail.
Namun, Allah itu Maha Kuasa. Ketika nabi lbrahim akan menyembelih nabi
lsmail,Allah mengganti nabi lsmail dengan seekor domba. Maka selamatlah lsmail
dan bergembiralah nabi lbrahim ‘alaihissalam karena Allah Subhanahu Wa Ta
‘ala mengumpulkan mereka kembali. Allah Maha Pengasih lagi Maha
penyayang. Allah hanya menguji kecintaan Nabi lbrahim ‘alaihissalam kepada-Nya.
Allah juga menguji ketaatan Nabi lsmail ‘alaihissalam kepada Allah Subhanahu
Wa Ta ‘ala dan orang tuanya. Apakah keduanya lebih mencintai Allah
Subhanahu Wa Ta ‘ala diatas kesenangan dunia atau tidak. Dan kita bisa
mengetahuinya bersama bahwa rasa cinta nabi Ibrahim dan nabi Ismail kepada
Allah lebih besar dari kesenagan dunia yang tidak kekal ini.
Semoga setelah membaca kisah diatas kita semua terdorong untuk semakin taat
kepada Allah Subhanahu Wa Ta ‘ala. Yaitu dengan menjalankan perintah dan
menjauhi larangan-Nya.
0 komentar:
Posting Komentar